Oleh: Pontjo Sutowo (Ketua Aliansi Kebangsaan)
Assalamualaikum wr.wb,
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, atas berkenannya Aliansi Kebangsaan telah memasuki tahun ke-13 sebagai elemen komunitas dari Negara Indonesia. Tepat di tahun ke-13, Aliansi Kebangsaan tetap berkomitmen mengambil peran dalam memajukan peradaban bangsa. Terlebih lagi, tahun ini kita dihadapkan pada momen pemilihan Presiden sebagai pemimpin lima tahun ke depan periode 2024 – 2029.
Pemimpin bangsa, harus mampu memberi arah kemana kita menuju, menghadapi dinamika perubahan dan tantangan masa depan yang begitu cepat. Pancasila, sebagai dasar ideologi negara tetap harus menjadi “Titik Tuju” Indonesia karena berisi cita-cita bangsa dan negara yaitu Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dalam menghadapi tantangan globalisasi yang bergerak cepat, Negara yang sehat memerlukan keseimbangan peran, antara peran negara, peran komunitas, dan peran pasar atau dunia usaha. Begitupun cara mengimplementasikan Pancasila, diperlukan sinergitas dari berbagai elemen tidak boleh hanya bekerja secara vertikal dimonopoli oleh negara.
Implementasi Pancasila harus dikerjakan secara horizontal dengan melibatkan peran komunitas dan pasar. Ketiga komponen ini harus bergerak serempak mengambil peran-peran sesuai dengan fungsinya masing-masing. Pancasila sebagai ideologi kerja tidak hanya sekedar pepesan kosong; banyak ritual, banyak ucapan, tapi miskin tindakan. Sehingga, perlu menjadi tujuan bersama menjadikan Pancasila sebagai marwah ideologi kerja kebangsaan.
Sebagai elemen dari komunitas, Aliansi Kebangsaan sejak tiga tahun lalu mencoba mengambil peran apa yang bisa dilakukan dalam kerangka pembudayaan Pancasila. Aliansi Kebangsaan merumuskan satu dasar paradigmatis bahwa Pancasila jika ingin efektif harus dibudayakan di dalam tiga ranah peradaban dan tiga ranah ideologi. Peradaban dan ideologi memiliki tiga ranah utama. Pertama, ranah tata nilai mental kultural, kedua ranah tata kelola lembaga sosial politik, dan ketiga ranah tata kelola ekonomi dan kesejahteraan. Pembudayaan tata nilai ini diarahkan untuk mengembangkann kepribadian nasional dan budaya kewargaan yang inklusif.
Dalam upaya Aliansi Kebangsaan membudayakan Pancasila melalui tiga ranah peradaban, kami telah mengundang dan bekerjasama dengan berbagai pihak. Pihak-pihak yang berkolaborasi dengan kami meliputi Forum Rektor Indonesia (FRI), Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, Asosiasi Ilmu Politik Indonesia dan berbagai pihak lainnya sebagai mitra kerja Aliansi Kebangsaan. Kolaborasi-kolaborasi kerja tersebut telah melahirkan rangkaian diskusi serial selama satu tahun yang melahirkan buku induk berjudul “Memperadabkan Bangsa” sebagai sebuah catatan paradigma Pancasila untuk membangun bangsa. Buku tersebut merupakan kitab kunci pembudayaan Pancasila yang menjelaskan secara komprehensif tiga ranah pembangunan.
Salah satu maksud dari melahirkan buku “Memperadabkan Bangsa” adalah menggalang tanggung jawab intelektual untuk turut memberikan kontribusi pemikiran dan usaha transformasi sosial. Buku yang merupakan kulminasi dari rangkaian diskusi seria para cendekiawan tersebut merupakan benntuk tanggung jawab kami dan kontribusi nyata dari para intelektual untuk terus berkarya menghasilkan pemikiran-pemikiran yang inovatif dalam menjembatani proses internalisasi dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan peradaban. Kelompok cendekiawan merupakan kunci dalam menggali, memperkaya, memperkuat, dan mensosialisasikan pemikiran-pemikiran tersebut.
Sebagai upaya berkelanjutan, memasuki usia Aliansi Kebangsaan yang ke-13 tahun, Aliansi Kebangsaan ingin terus melanjutkan langkah-langkah mengembangkan ide-ide pikiran dan implementasi Pancasila. Kami percaya, bahwa pengembangan ide pikiran dan implementasi Pancasila dapat mengalami satu snowball efect yang bisa merangsang berbagai pihak untuk ikut memikirkan, mengembangkan dan mengimplementasikan Pancasila di berbagai bidang kehidupan. Salah satu lembaga yang memiliki andil yang cukup besar dalam melahirkan pemikir-pemikir adalah lembaga pusat studi dan Universitas.
Di pusat-pusat studi dan Universitas, generasi-generasi pemikir baru dilahirkan sebagai ruang regenerasi. Aliansi Kebangsaan sesuai dengan tujuannya membudayakan nilai Pancasila perlu meluaskan ruang untuk merangsang generasi-generasi baru, para pemikir-pemikir muda terutama di Pusat-pusat Studi dan Universitas untuk terus mengasah wawasan tentang Pancasila. Pembudayaan wawasan Pancasila di Universitas tidak cukup hanya dengan sosialisasi Pancasila. Universitas sebagai ruang pemikir-pemikir muda sudah semestinya membudayakan Pancasila dengan karakter dan praktik-praktik kerja cedas sebagai suluh pembangunan peradaban. Pengembangan pengetahuann melalui kerja-kerja penelitian dan publikasi pengetahuan menjadi nilai pembudayaan Pancasila di ruang akademik.
Sehingga, komitmen Aliansi Kebangsaan pada pembudayaan Pancasila dalam rangka 13 tahun kami meluncurkan satu program baru berupa “Dana Darma Pancasila”. Dana Darma Pancasila merupakan satu program baru yang diharapkan dapat menjembatani pemikir-pemikir muda dalam melakukann tugas pengembangan pengetahuan melalui dana bantuan penelitian dan publikasi jurnal artikel ilmiah. Komitmen kami pada pembudayaan Pancasila menunjukan program bantuan dana penelitian dan publikasi ini pada pendaan kebangsaan dengan ditujukan pada peneliti-peneliti, akademisi, dan intelektual di Universitas dan Pusat Studi dengan kajian penelitian atau publikasi dengan gagasan kebangsaan.
Maka dari itu, Dana Darma Pancasila terdapat dua skema bantuan. Pertama, skema bantuan pendaan penelitian. Bantuan ini ditujukan kepada mahasiswa-mahasiwa program Pascasarjana baik jenjang Magister (S2) dan Doktoral (S3) yang sedang melakukan penelitian untuk tesis dan atau disertasi yang bertema kebangsaan atau berkaitan dengan tiga ranah Pancasila. Kedua, skema bantuan pendanaan publikasi jurnal artikel ilmiah. Skema bantuan ini ditujukan kepada peneliti-peneliti dan dosen di Universitas dan atau Pusat Studi.
Program bantuan ini akan kami upayakan menjadi program tahunan. Setiap tahun akan dipilih sejumlah proposal terbaik di bidang penelitian dan publikasi jurnal artikel ilmiah. Proposal yang memenuhi prasyarat berhak menerima bantuan penelitian dengan jumlah yang ditentukan dalam buku panduan ini. Sebagaimana tekad kami melalui program bantuan ini, kami akan berupaya mengintregasikan kekuatan, untuk merespon tantangan zaman dengan merangsang pemikir-pemikir/intelektual membudayakan Pancasila melalui penelitian dan publikasi karya ilmiah dan program bantuan ini dapat berjalan setiap tahun dengan terus mengalami perkembangan. Dalam program bantuan Dana Darma Pancasila ini, kami juga akan bekerjasama dengan berbagai stakeholder seperti Forum Rektor Indonesia, Akademisi Ilmu Pengetahuan Indonesia, Asosiasi Ilmu Politik Indonesia, dan berbagai lembaga Universitas maupun Pusat Studi di Indonesia serta lembaga-lembaga terkait.
Akhirnya, saya menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada berbagai pihak yang selama ini berkomitmen berjalan bersama Aliansi Kebangsaan dalam kerja-kerja menbudayakan Pancasila. Besar harapan kami, program bantuan Dana Darma Pancasila dapat terus berjalan menebar manfaat dan melahirkan pemikir-pemikir baru untuk membudayakan Pancasila.
Wassalamualaikum Wr, Wb.
Pontjo Sutowo